Sabtu, 01 Maret 2014

seksualitas pada ikan

Pengertian Seksualitas
Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Tidak setiap individu menghasilkan keturunan, tetapi setidaknya reproduksi akan berlangsung pada sebagian besar individu yang hidup dipermukaan bumi ini. Kegiatan reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisi lingkungan. Ada yang berlangsung setiap musim atau kondisi tertentu setiap tahun.
Berbicara mengenai reproduksi tidak terlepas dari yang namanya seksualitas. Seksualitas secara umum berarti sebuah bentuk perilaku yang didasari oleh faktor fisiologis tubuh Seksualitas adalah ciri yang membedakan antara jantan dan betina. Begitu pula seksualitas pada ikan, yang terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina, dikatakan ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Ikan melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina akan saling mendekat satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya si jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur ini bercampur di dalam air. Cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan. Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut disebut populasi heteroseksual, bila populasi tersebut terdiri dari ikan-ikan betina saja maka disebut monoseksual.
Ikan terkenal sebagai mahluk yang mempunyai potensi fekunditas yang tinggi dimana kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur beribu-ribu bahkan berjuta-juta tiap tahun. Apabila alam tidak mengaturnya maka dunia akan sangat padat dengan ikan.
Sifat Seksualitas dan Perbandingannya
Menurut Wahyuningsih dan Termala (2006), sifat seksualitas terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Sifat Seksualitas Primer
Pada ikan ditandai dengan adanya organ yang berhubungan secara langsung dengan proses reproduksi yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan.
Description: E:\bioper\Sifat Seksual Primer Dan Sekunder ,HERMAPRODIT pada Ikan _ DuniaKuMu Blog_files\matanggonad.jpg
Ciri seksual primer:
- Alat/organ yang berhubungan langsung dengan proses reproduksi
Contoh:
- Testis dan salurannya pd ikan jantan
- Ovarium dan salurannya pd ikan betina

2. Sifat Seksualitas Sekunder
Adalah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina dengan jelas, maka spesies itu bersifat seksual dimorfisme. Namun apabila ada satu spesies ikan dibedakan jantan dan betinanya berdasarkan perbedaan warna, maka ikan itu bersifat seksual dikromatisme.
Description: E:\bioper\Sifat Seksual Primer Dan Sekunder ,HERMAPRODIT pada Ikan _ DuniaKuMu Blog_files\nilajantanbetina.jpg
Pada umumnya ikan jantan mempunyai warna yang lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan betina. Pada dasarnya sifat seksual sekunder dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Sifat seksual sekunder yang bersifat sementara hanya muncul pada waktu musim pemijahan saja misalnya "bripositor" yaitu alat yang dipakai untuk menyalurkan telur ke balvavia, adanya semacam jerawat diatas kepalanya pada waktu musim pemijahan. Contohny Ikan Nocomis biguttatus dan Semoticus atromaculatus jantan.
2. Sifat seksual sekunder yang bersifat permanen atau tetap, yaitu tanda pembulatan hitam yaitu tanda ini ada sebelum dan sesudah musim pemijahan. Misalnya tanda pembulatan hitam pada ekor ikan Amla carlua jantan, gonadium pada gambar usia affinis, dasper pada ikan golongan elasmobrachia, warna yang lebih menyala pada ikan lebister, beta dan ikan-ikan karang. Biasanya tanda seksual itu terdapat positif pada ikan jantan saja, apabila tanda seksual menghilang, tetapi pada ikan betina tidak menunjukkan suatu perubahan.
Ciri seksual sekunder terdiri dari 2 jenis:
1. Tidak berhubungan dengan kegiatan reproduksi
Contoh:
- Bentuk tubuh (♀ lebih besar)
- Buncak pemijahan pd ikan ♂ minnow (Osmerus)
- Sirip ekor lebih panjang pd ♂ cinggir putri (Xiphophorus  helleri)
- Warna tubuh lebih cemerlang pd ♂ misal pada Lepomis Humilis Lepomis Humilis Sirip ekor lebih panjang pd ♂ cinggir putri (Xiphophorus helleri)
2. Alat bantu pemijahan
Contoh:
- Gonopodium pd ♂ ikan seribu ( Lebistes reticulatus)
- Modifikasi sirip dada heteorchir pd ♂ Xenodexia untuk memegang gonopodium pd kedudukannya shg memudahkan masuk ke oviduct betina
- Sirip perut yg termodifikasi menjadi myxopterygium (clasper) pada Elasmobranchii ♂ menjamin fertilisasi internal
- Tenaculum ( semacam clasper yg terdapat pd bagian atas kepala) pd ikan Chimera ♂
- Ovipositor pd ikan Rhodes amarus dan Careproctus ♀
Menurut Asep (2009), sifat seksualitas primer dan sekunder adalah sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yakni ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testes dengan pembuluhnya pada ikan jantan. Tanpa melihat tanda-tanda lain pada ikan akan sukar mengetahui organ seksual primernya. Sifat seksual sekunder pada ikan adalah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina.

Macam-macam Seksualitas dan perbandingannya
            Seksualitas sendiri terdiri dari 2 macam yaitu Hermaprodit/Herrmaprodisme dan Gonokhoristik/Gonokhorisme.
1. Hermaproditisme
            Hermafrodit secara biologis adalah individu yang memiliki 2 alat/organ kelamin yaitu jantan dan betina, dan juga berfungsi penuh. Pada Ikan, hermaprodit mempunyai jaringan ovarium maupun jaringan testis yang sering dijumpai dalam beberapa familinya. Kedua jaringan tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang terdapat pada individu normal. Pada umumnya, ikan hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada suatu saat, meskipun ada beberapa spesies yang bersifat hemaprodit sinkroni. Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testis yang terdapat dalam satu individu dapat menentukan jenis hermaproditismenya.
Menurut Frans (2011), pembagian hermaprodit adalah sebagai berikut:
1. Hermaprodit Sinkroni
Dalam gonad individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin jantan yang dapat masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan. Ikan hermaprodit jenis ini ada yang dapat mengadakan pembuahan sendiri dengan mengeluarkan telur terlebih dahulu kemudian dibuahi oleh sperma dari individu yang sama, ada juga yang tidak dapat mengadakan pembuahan sendiri. Ikan ini dalam satu kali pemijahan dapat berlaku sebagai jantan dengan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur dari ikan yang lain, dapat pula berlaku sebagai betina dengan mengeluarkan telur yang akan dibuahi sperma dari individu lain. Di alam atau akuarium yang berisi dua ekor atau lebih ikan ini, dapat menjadi pasangan untuk berpijah. Ikan yang berfase betina mempunyai tanda warna yang bergaris vertikal, sesudah berpijah hilang warnanya dan berubah menjadi ikan jantan. Contoh ikan hermaprodit sinkroni yaitu ikan-ikan dari Famili Sepranidae.
2. Hermaprodit Protandri
    - proses diferensiasi
    - ikan tua, tesis tereduksi
    - transisi > betina
Ikan ini mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke fase betina. Ketika ikan masih muda gonadnya mempunyai daerah ovarium dan daerah testis, tetapi jaringan testis mengisi sebagian besar gonad pada bagian lateroventral. Setelah jaringan testisnya berfungsi dan dapat mengeluarkan sperma, terjadi masa transisi yaitu ovariumnya membesar dan testis mengkerut. Pada ikan yang sudah tua, testis sudah tereduksi sekali sehingga sebagian besar dari gonad diisi oleh jaringan ovarium yang berfungsi, sehingga ikan berubah menjadi fase betina. Contoh ikan-ikan yang termasuk dalam golongan ini antara lain Sparus auratus, Sargus annularis, Lates calcarifer (ikan kakap).
3. Hermaprodit Protogini
    - proses diferensiasi dan fase betina menjadi jantan
    - sesudah ikan pemijahan, ovarium mengkerut
    - masa juvenil > masa betina > masa interseks > masa jantan
Keadaan yang sebaliknya dengan hermaprodit protandri. Proses diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke fase jantan. Pada beberapa ikan yang termasuk golongan ini sering terjadi sesudah satu kali pemijahan, jaringan ovariumnya mengkerut kemudian jaringan testisnya berkembang. Salah satu spesies ikan di Indonesia yang sudah dikenal termasuk ke dalam golongan hermaprodit protogini ialah ikan belut sawah (Monopterus albus) dan ikan kerapu Lumpur (Epinephelus tauvina). Ikan ini memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina yang berfungsi, kemudian berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi. Urutan daur hidupnya yaitu : masa juvenile yang hermaprodit, masa betina yang berfungsi, masa intersek dan masa terakhir masa jantan yang berfungsi. Pada ikan-ikan yang termasuk ke dalam Famili Labridae, misalnya Halichieres sp. terdapat dua macam jantan yang berbeda. Ikan jantan pertama terlihatnya seperti betina tetapi tetap jantan selama hidupnya, sedangkan jantan yang kedua ialah jantan yang berasal dari perubahan ikan betina. Pada ikan-ikan yang mempunyai dua fase dalam satu siklus hidupnya, pada tiap-tiap fasenya.
Beberapa pola H. protogini :
         a. Pola H. Epinephelus  
         b. Pola H. Rypticus
Ikan Sacura margaritacea (besar dan merah) serta S. pulcher (kecil dan kuning) adalah jantan dan betina dari spesies yang sama. Perubahan sex protogini terjadi ketika jaringan ovarian mengalami regenerasi setelah pemijahan.
Pola H. Protogini pada ikan M. albus : Juvenile hermafrodit betina fungsional Interseks (peralihan) Jantan fungsional.

4. Hermaprodit Beriring
    - hermaprodit protogini dan hermaprodit protoandri
Hermaprodit protandri dan hermaprodit protogini sering disebut hermaprodit beriring. Pada waktu ikan itu masih muda mempunyai gonad yang berorganisasi dua macam seks, yaitu terdapat jaringan testis dan ovarium yang belum berkembang dengan baik. Proses suksesi kelamin dari satu populasi hermaprodit protandri atau hermaprodit protogini terjadi pada individu yang berbeda baik menurut ukuran atau umur, tetapi merupakan suatu proses yang beriring.
2. Gonokhoristik (dioecious)
            Gonokhorisme, yaitu kondisi seksual berganda yaitu pada ikan bertahap juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan atau betinanya. Gonad tersebut kemudian berkembang menjadi semacam ovarium, setelah itu setengah dari individu ikan-ikan itu gonadnya menjadi ovarium (menjadi ikan betina) dan setengahnya lagi menjadi testis (menjadi ikan jantan). Gonokhoris yang demikian dinamakan gonokhoris yang “tidak berdiferensiasi”, yaitu keadaannya tidak stabil dan dapat terjadi interseks yang spontan. Misalnya Anguilla anguilla dan Salmo gairdneri irideus adalah gonokhoris yang tidak berdiferensiasi. Ikan gonokhorisme yang “berdiferensiasi” sejak dari mudanya sudah ada perbedaan antara jantan dan betina yang sifatnya tetap sejak dari kecil sampai dewasa, sehingga tidak terdapat spesies yang interseks.

Sumber:
Sumber :http://asep-budidaya-perairan.blogspot.com/2009/03/seksualitas-ikan.html (diakses tanggal 18 februari 2014)
Blog.ub.ac.id/anneseptiani (diakses tanggal 18 februari 2014)
Tawarikan.blogspot.com (diakses tanggal 18 februari 2014)
Ilh4m-fresh.blogspot.com (diakses tanggal 18 februari 2014)
agusnaidi.blogspot.com/2012_09_01_archive.html (diakses tanggal 18 februari 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar